Minggu, Desember 11, 2011

Prime Indonesian jungle to be cleared for palm oil

By Fakhrurradzie Gade, Associated Press WriterACEH, Indonesia (AP) — The man known as Indonesia’s “green governor” chases the roar of illegal chainsaws through plush jungles in his own Jeep. He goes door-to-door to tell families it’s in their interest to keep trees standing.That’s why 5,000 villagers living the edge of a rich, biodiverse peat swamp in his tsunami-ravaged Aceh province feel so betray...

Jumat, Mei 20, 2011

Toleransi pada Sepasang Barongsai

MALAM baru saja jatuh di Banda Aceh ketika ratusan orang berbondong-bondong mendatangi Kampoeng Tjina, awal pekan lalu. Malam itu, Jumat (6/5), sebuah sudut di Peunayong disulap bernuansa Tiongkok. Puluhan tenda didirikan sebagai stan pameran dan lokasi jajanan khas Tionghoa. Puluhan lampion merah digantung di sepanjang ruas jalan, menambah kesan sedang berada di negeri si Ling Ling.Di pintu masuk Ahmad Yani, di dekat Rex (pusat penjualan aneka makanan), sebuah gapura berarsitektur China menyambut para pengunjung. Di bawah gapura, dua pesepeda Ontel bergaya Eropa dan anak muda berpakaian adat Aceh ramah menyapa siapa saja tetamu yang menjejakkan...

Minggu, April 10, 2011

Pingsan Usai Dihukum Cambuk

JANTHO — DI ATAS panggung seukuran 4×4 meter, Irdayanti binti Mukhtar tertunduk lesu. Perempuan berusia 34 tahun itu tak kuasa menatap kerumunan orang mengelilingi panggung. Kamera para juru warta dan orang-orang menyorot ke arah Irdayanti yang terduduk di atas panggung. Di belakangnya dua perempuan berbaju hijau lumut membetulkan cara duduk Irdayanti.Di sebelah kirinya, seorang pria berpakaian serba coklat berdiri mematung. Mukanya ditutup kain menyerupai pakaian ninja, hanya kelihatan dua bola mata. Inilah algojo, eksekutor hukuman cambuk. Di dekat algojo ini, ada seorang pria berpakaian dinas Kejaksaan Negeri Jantho memegang empat bilah rotan sepanjang satu meter.Sebilah rotan diberikan kepada algojo. Sembari menungu aba-aba dari Jaksa Penuntut Umum Bendry Almy, algojo ini mengangkat rotan...

Sabtu, April 02, 2011

April Mob Ala Google

MENGENAKAN kaos biru berlogo Google, Paul McDonald memperkenalkan produk baru perusahaannya. Produk ini digadang-gadang mampu mempermudah umat manusia untuk berkirim dan membaca email. Produk baru ini merupakan revolusi besar dalam berkirim surat di dunia maya. Kita akan semakin terbebas dari keyboard dan mouse. Google menamakannya Gmail Motion. Gmail Motion merupakan layanan surat elektronik yang memungkinkan kita membuka, menulis, membalas, dan mengirim surat elektronik hanya dengan bahasa tubuh (body language). Cukup menggerak-gerakkan tubuh dengan gerakan tertentu, maka email Anda telah dikirim. Dibantu seorang stafnya, McDonald, Product...

Selasa, Maret 08, 2011

Pulau Bunta [3]

Di depan kami, hamparan Samudera Hindia terbentang luas. Perahu nelayan hilir-mudik mencari laksa ikan di perairan yang tenang itu. Kapal tanker yang kami perkirakan milik sebuah perusahaan semen di Aceh ikut menyibuki laut yang tenang sore itu.Di bawah lampu mercu suar, hamparan tanah lapang berumput hijau menyegarkan mata. Kami berlarian mencapai pantai, mencari sudut untuk dijadikan sasaran bidikan lensa. Saya memilih ke sisi barat pantai yang dihiasi karang cadas mirip pemandangan Grand Canyon di Amerika. Hamparan batu sungai –bukan karang laut—memanjakan kaki setelah lelah menempuh perjalanan sekitar dua kilometer. Eddy dan Juliansyah memilih sisi timur pantai. Di sini, mereka membidik lensa kamera ke segala penjuru. Susunan karang bertingkat membuat mereka nyaman mengabadikan pantai...

Kamis, Februari 24, 2011

Harapan Terakhir pada Tes DNA

naskah oleh FAKHRURRADZIE GADEfoto oleh HERI JUANDASEPINTAS Yunairiati terlihat tegar. Ia masih bisa tertawa dan bercanda, serta bercerita banyak soal bencana tsunami yang merenggut suami dan tiga buah hatinya, enam tahun silam. Namun, di balik ketegarannya, perempuan 43 tahun itu memendam sebuah cita untuk segera bertemu Anantika Salwa, buah hatinya yang hilang dalam tsunami. Yunairiati yakin, Nonong, begitu ia sering menyapa Anantika Salwa, selamat dari murka laut.“Ada orang pintar yang bilang pada saya bahwa Nonong akan pulang pada tahun ke tujuh setelah tsunami,” kata Yunairiati saat berbincang dengan atjehpost.com dan The Jakarta Globe,...

Perempuan-perempuan Tegar

RAFISAH tiba-tiba terbangun dari tidurnya menjelang salat subuh. Dalam tidurnya, Rafisah bermimpi bertemu sang cucu, Anantika Salwa, yang hilang dalam gelombang tsunami 26 Desember 2004. "Perjumpaan" itu terjadi hanya beberapa hari menjelang setahun tsunami. Dalam "perjumpaan" itu, Rafisah melihat cucunya yang mengenakan baju putih duduk di sebuah sudut ruang keluarga. Rafisah sempat mengobrol dengan sang cucu, Salwa. Ia menanyakan ke mana gerangan Salwa sehingga tak pernah lagi berkunjung ke rumah nenek. "Saya di Langsa," jawab Salwa pada neneknya, "dibawa orang." Usai memberi kabar keberadaannya, Salwa menghilang. Pagi harinya, Rafisah menceritakan mimpi bertemu dengan Salwa pada sang suami. Namun, sang suami tak merespons cerita Rafisah. Padahal, Rafisah berharap alamat mimpi ini diceritakan...

Rabu, Februari 09, 2011

Pulau Bunta [2]

Pulau Bunta [2] DI TEPI pantai, perahu yang kami tumpangi oleng diayun ombak. Bang Aloy dan Jufri, nakhoda dan kernet boat, berusaha mengendalikan perahu. Sauh sudah dilempar untuk menghentikan laju boat akibat terjangan ombak. Saya yang duduk di belakang, di samping Bang Aloy, mengalami kepanikan. Uh, saya yang punya pengalaman buruk dengan laut, bertambah pucat-pasi. Saya juga khawatir dua gadget yang setia menemani saya bakal keciprat air asin. Duo-awak boat ini berupaya keras memarkirkan boat lebih ke pinggir dan menambatkannya dengan tali yang sudah dipasang di jalur labuban boat. Masalahnya, Bang Aloy berlabuh bukan di jalur lazim. Penyebabnya, ya seperti saya sebutkan di awal, navigator dadakan kami salah memberi arah. Jadilah perahu kayu biru ini terombang-ambing. Beruntung,...

Sabtu, Februari 05, 2011

Pulau Bunta [1]

SAYA tak sabar ingin segera menjejakkan kaki di hamparan pasir putih begitu Pulau Bunta terbentang di depan mata. Dari jarak sekitar satu mil, saat masih berada di tengah laut, hamparan pasir putih terlihat jelas menghiasi pulau yang berada di gugusan Pulau Aceh, Aceh Besar. Pagi ini, bersama tujuh kawan, kami menyewa boat di dermaga Ulee Lheue, Banda Aceh, menuju Bunta. Perjalanan mengarungi laut ditempuh dalam waktu satu jam. Beruntung, hari ini cuaca bersahabat. Angin laut yang biasanya mengganas, pagi ini adem-adem saja. Ombak pun nyaris tak ada: hanya deburan kecil yang membuat perahu kami seperti ayunan yang diikat di pohon kelapa di pinggir laut. Saya yang biasanya mabuk laut, hari ini bisa duduk manis di samping "pawang boat" atau juru kemudi. "Kemarin ombaknya besar. Kalian...
Page 1 of 6712345Next

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting