Sabtu, April 30, 2005

Polisi Bubarkan Aksi Peace for Aceh

Reporter: Radzie - JakartaJakarta, Acehkita. Aksi Lilin Damai untuk Aceh di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibubarkan aparat kepolisian dari Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/4) sekitar pukul 20.30 WIB. Selain mematikan lilin dan mengambil paksa spanduk serta poster, polisi sempat menggiring Koordinator Aksi, Farid Gaban, dan beberapa peserta aksi.Pembubaran aksi yang sudah berlangsung selama 10 kali saban Sabtu malam, itu terjadi beberapa saat setelah rombongan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, disusul rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri kabinet, melintasi lokasi aksi.Menurut Asep Saefullah, salah seorang peserta aksi, penyalaan lilin perdamaian dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Sejak dimulainya aksi, peserta yang hanya enam orang itu, langsung membentangkan...

Kamis, April 28, 2005

Intelektual: Pasukan Penjaga Perdamaian Untungkan Semua Pihak

Reporter: AK-1, AK-34 - JakartaJakarta, Acehkita. Rencana pengiriman pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa ke Aceh, sebagaimana sedang dijajaki Ketua CMI Martti Ahtisaari, dipandang akan menguntungkan semua pihak. “Menguntungkan semua pihak. Secara khusus GAM untung, RI juga untung,” kata aktivis Gerakan Intelektual Seluruh Aceh (GISA) DR Farid Wajdi kepada acehkita, Kamis (28/4) siang. “Kami tidak melihat si A lebih diuntungkan dari proses ini.” Sebenarnya, kata Farid, pihak intelektual kalangan sipil Aceh sudah sejak lama meminta kepada pemerintah untuk mendatangkan pasukan asing untuk memantau jalannya perdamaian di Tanah Seulanga ini. Namun, sampai sekarang permintaan itu belum dipenuhi. Karenanya, sebut Farid, mereka menyambut positif rencana CMI yang menjajaki kemungkinan pengiriman pasukan...

Selasa, April 26, 2005

UNHCR Bantah Terlibat dalam Pembangunan Barak Pengungsi

Reporter: AK-1 - Jakarta, 2005-04-25 22:00:03Jakarta, Acehkita. Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) membantah keterlibatannya dalam pembangunan dan pendanaan sejumlah barak hunian sementara bagi pengungsi korban tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Bantahan ini disampaikan Robert Ashe, Regional Representative UNHCR, berkaitan dengan pemberitaan situs ini tentang keterlibatan lembaga ini dalam pembangunan sejumlah barak di Aceh Utara.Sebelumnya, situs ini memberitakan para pekerja pembangunan 20 unit barak Reuleut Timu, mencemaskan tindakan pihak donatur yang belum membayar pembiayaan pengerjaan barak. Hal itu dikemukakan Rusli H Juned, salah seorang pelaksana pembangunan barak.Menurut dia, pengerjaan proyek 20 unit barak berikut seluruh fasilitas pendukung di lokasi desa tersebut,...

Minggu, April 17, 2005

GAM-RI Hasilkan Sejumlah Kesepakatan

Reporter: AK-1 - JakartaJakarta, Acehkita. Perundingan antara utusan Pemerintah RI dan GAM di Helsinki babak III, berakhir Sabtu (16/4), dengan menghasilkan sejumlah kesepakatan. Fasilitator dan mediator dari Consultative Management Initiative (CMI) Presiden Martti Ahtisaari dalam konferensi pers usai perundingan mengundang kedua belah pihak untuk kembali bertemu di Helsinki pada 26-31 Mei mendatang. “Kedua belah pihak memutuskan untuk kembali berdialog,” kata Ahtisaari kepada sejumlah wartawan dalam konferensi pers di Depertemen Komunikasi dan Budaya Kementrian Luar Negeri, Sabtu (16/4) pukul 15.00 waktu Finlandia.Menurut mantan presiden Finlandia, perundingan yang dilaksanakan dalam suasana yang positif dan membangun ini, mampu menghasilkan beberapa kesepahaman sebagai kerangka dalam melanjutkan...

Rabu, April 13, 2005

Perundingan GAM dan RI Bahas Sejumlah Masalah
GAM Persoalkan Operasi TNI

Reporter: AK-1 - JakartaJakata, Acehkita. Perundingan antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kembali bertemu dalam perundingan di Königstedt Mansion, Vantaa, Helsinki, Selasa (12/4) pagi waktu Helsinki. Perundingan damai ini berlangsung hingga 17 Arpil mendatang.Perudingan yang memakan waktu enam hari ini, sebut Crisis Management Initiative dalam situsnya, membicarakan masalah Undang-Undang Otonomi Khusus, tuntutan self government GAM, pengaturan keamanan, partisipasi politik, amnesti dan pemantauan terhadap komitmen hasil perundingan.Delegasi GAM diwakili oleh Perdana Menteri Malik Mahmud, Menteri Luar Negeri Zaini Abdullah, Jurubicara Bachtiar Abdullah, Nur Djuli dan Nurdin Abdurrahman. Sementara delegasi Pemerintah Indonesia terdiri dari Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin,...

Senin, April 11, 2005

Abdullah Puteh Diganjar 10 Tahun Penjara

Penulis: Radzie & Agus RBahan: Agus Rakasiwi dan Tuahta ArifJakarta, Acehkita. Gubernur Aceh non-aktif Abdullah Puteh, yang menjadi terdakwa kasus pembelian helikopter Mi-2 Rostov buatan Rusia, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, dalam persidangan Senin (11/4). Putusan yang diambil kendati Puteh tidak hadir dalam persidangan ini dua tahun lebih tinggi dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Selain hukuman 10 tahun penjara, Puteh juga diharuskan membayar denda Rp 500 juta dan hukuman subsider enam bulan penjara.Menurut majelis hakim yang terdiri dari Kresna Menon (Ketua), Dudu Duswara, Ahmad Linoh, I Made Hendra Kusuma dan Gus Rizal (hakim anggota), Abdullah Puteh secara sah dan meyakinkan telah bersalah sehingga menyebabkan kerugian negara...

Jerit Keluarga Terpidana [2]

Reporter: Tim acehkita.com, 2004-01-25 11:26:47Baca juga: Jerit Keluarga Terpidana [1] Ceritanya, Samsul Fadjri pernah kehilangan uang. Ia curiga uang itu bukan hilang begitu saja. Ada tangan yang telah mengambilnya. Tapi, ia tidak mau menuduh. Entah dari mana asalnya, sebuah informasi belakangan sampai ke pihak intelijen bahwa Samsul Fadjri Syahputra adalah pengutip pajak nanggroe. Akibatnya, pada sore 20 Mei 2003, atau hanya dua hari setelah darurat militer diumumkan Jakarta, Samsul Fadjri Syahputra ditangkap pihak intelijen dari Brimob dengan sebuah mobil kijang kapsul berwarna gelap. Pihak keluarga, kala itu menduga kalau Samsul Fadjri diculik. Namun, setelah mencek ke kepolisian, pihak keluarga beroleh kabar kalau Samsul Fadjri Syahputra, ditangkap karena terlibat dengan kelompok GAM...

Minggu, April 10, 2005

Kapal Diraja Rencong

Membaca Kompas edisi Minggu (10/4), saya jadi senyam-senyum sendiri. Di headlines yang berjudul KRI Tedong Naga Serempetan dengan Kapal Perang Malaysia, saya mendapati betapa Kompas memakai pendekatan nasionalisme dalam menulis beritanya. Simak saja kutipan berita berikut ini:“Karena berkali-kali melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar di perairan Karang Unarang, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, akhirnya Kapal Diraja Rencong milik Malaysia "diserempet" Kapal Republik Indonesia Tedong Naga, Jumat (8/4) pagi sekitar pukul 06.15 hingga pukul 07.30 WITA. Dalam tiga kali serempetan tersebut, Kapal Diraja Rencong, yang umurnya sudah tua dan berkarat di beberapa bagian, rusak di bagian lambung sebelah kanan, sedangkan KRI Tedong Naga hanya lecet, tak sampai satu meter di bagian...

Senin, April 04, 2005

Petisi Aceh Damai

BUNYI PETISIJakarta, 7 April 2005Musibah kolosal tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 mestilah menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Musibah yang menewaskan ratusan ribu orang itu mestilah menjadi tonggak untuk memperbaharui pandangan hidup serta hubungan antar manusia.Dengan memfokuskan pandangan lebih tajam serta merenungkan secara mendalam nasib rakyat Aceh kebanyakan, khususnya anak-anak, kami mendesak Pemerintah Indonesia dan Free Acheh Movement (GAM) segera menemukan kompromi dan mencari solusi damai atas konflik mereka.Rakyat Aceh, khususnya anak-anak, tak boleh lagi menjadi pelanduk di tengah desingan teror dan peluru. Kami mendesak pemerintah Indonesia dan Free Acheh Movement segera mewujudkan kehidupan damai di Aceh, agar:1 Anak-anak Aceh bisa sekolah dan bermain tanpa takut...
Page 1 of 6712345Next

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting