Sabtu, Juni 09, 2007
Surga di Ujung Sumatera
Sabtu, Juni 09, 2007
eFMG
No comments
Jelang siang, Sabtu (9/6), saya tiba di Sabang, setelah menempuh perjalanan hampir satu jam dg kapal cepat. Tiba di Balohan, saya langsung disambut ucapan selamat datang di baliho raksasa yg dipajang di pelabuhan. Tak jauh dari baliho, prasasti kmp gurita berdiri gagah, menantang sapuan angin laut. Ingatan saya melayang jauh ke tahun 1995, tahun tenggelamnya kmp gurita. Ratusan penumpang meninggal dlm tragedi itu. Hanya skitar 50 orang saja yg selamat setelah berjuang dg cara berenang, ditolong nelayan dan lumba2. Prasasti di pelabuhan itu unt mengenang mereka yg pergi dlm musibah mirip tragedi Titanic. Tak berlama2 di pelabuhan, saya dan puluhan teman menuju Ujung Kareueng. Di sini, seorang teman dikuburkan. Bukan korban Gurita. Tp, sang teman, Rufriadi SH, meninggal krn penyakit asma. Di 'rmh' barunya, kami menghadiahi seuntai doa, semoga rumahnya tetap diterangi pelita. Usai ziarah dan takziah ke rmh duka, saya bersama empat jurnalis memilih jalan2 menyusuri tempat indah yg tersedia di Pulau Weh ini. Kami ke Anoe Itam, yg pantainya ditaburi pasir hitam. Di sini, sambil menikmati deburan ombak dan bercengkrama di pantai, kami menikmati rujak yg maknyus banget. Kawan saya memakan rujak benteng itu dg lahap. Wah, rujak benteng? Disebut begitu krn dkt tempat jualan itu ada dua benteng peninggalan Jepang. Tak terurus. Padahal, bnyak turis lokal datang ke sini. Hari semakin senja. Kami kembali mengitari pulau. Wow, dari kejauhan saya melìhat matahari terbenam. Warnanya jingga. Saya sempatkan abadikan sunset dg handycam. Banyak warga Sabang yg datang ke arena Sabang Fair unt menikmati panorama sunset. Ada yg datang dg keluarga, teman, dan ada pula dg pacar. Tadi saya lihat dua anak muda sedang duduk berdua, rapat. Tak berapa lama, yg lelaki bersimpuh dan menyatakan, ah saya mulai menebak ya, cinta. Mereka berpegangan tangan. Seiring dg tenggelamnya mentari, si lelaki mengecup dahi pacarnya. Pertanda mereka jadian. Mereka sumringah. Kami pulang. Sabang, aku kan kembali.
0 comments:
Posting Komentar