SEPEKAN ini saya bergulat dengan wawancara dengan sejumlah orangtua yang kehilangan buah hati mereka dalam gelombang tsunami, enam tahun silam. Mewawancarai mereka menjadi berat bagi saya. Apalagi kalau bukan karena harus mengorek kepedihan yang mereka alami dalam gelombang gergasi mematikan itu.
Saya tak hendak membangkitkan memori mereka untuk kembali mengenang petaka Minggu pagi itu. Sama sekali tidak. Beruntung, ibu-ibu yang saya wawancarai adalah orang-orang tegar yang pernah saya temui. Bagaimana tidak, mereka mau membagi cerita pedih itu kepada kita, walaupun airmata harus kembali menetes. Mereka dengan sabar menceritakan petaka yang merenggut buah hati mereka, enam tahun silam.
Selamat Hari Ibu...!!!
----
NOTE: Saya akan mengunggah kisah ibu-ibu yang tegar ini pada 26 Desember 2010. Tulisan ini untuk mengenang enam tahun hancurnya kampung kita.
2 comments:
i love u ibu...
ayo di upload kisah ibu tegarnya om ^^
Posting Komentar