Senin, Februari 28, 2005

Oleh Fakhrurradzie Gadesidroe aneuk dimoe si at-atLam jeut-jeut saat…saatDua ngon pomaDitanyong bak ma, hai bak maAyah djinoe pat..jinoe patUlon rindu that..rindu thatKeuneuk u rupa(Seorang anak selalu menangis, bersama ibunya/Dia bertanya pada ibunya, di mana keberadaan ayah/Saya sangat merinduinya/mau melihat wajah ayah//…)Itu adalah dua bait lirik lagu Aneuk Yatim yang diperdendangkan Rafly. Lagu itu mendadak tenar setelah tsunami dahsyat menerjang Aceh dan Nias, di penghujung tahun 2004 lalu. Lebih dari 200 ribu rakyat Aceh menjadi korban laut yang mengganas.Banyak anak yang menjadi yatim dan piatu. Banyak kesedihan di luar perkiraan yang ditimbulkan gelombang panas itu.Lagu Aneuk Yatim seakan pas untuk diperdendangkan saat mengenang banyaknya anak yang tercerai dari orangtuanya. Lagu...

Tentang Lagu Aneuk Yatim

sidroe aneuk dimoe si at-atLam jeut-jeut saat…saatDua ngon pomaDitanyong bak ma, hai bak maAyah djinoe pat..jinoe patUlon rindu that..rindu thatKeuneuk u rupa(Seorang anak selalu menangis, bersama ibunya/Dia bertanya pada ibunya, di mana keberadaan ayah/Saya sangat merinduinya/mau melihat wajah ayah//…)Itu adalah dua bait lirik lagu Aneuk Yatim yang diperdendangkan Rafly. Lagu itu mendadak tenar setelah tsunami dahsyat menerjang Aceh dan Nias, di penghujung tahun 2004 lalu. Lebih dari 200 ribu rakyat Aceh menjadi korban laut yang mengganas. Selengkap...

Jumat, Februari 25, 2005

CATATAN HARIAN 2
Hari-hari Sulit Menggawangi Newsroom

Baca juga:CATATAN HARIAN 1Tsunami: Semoga Bukan Kado Ulang TahunYa, hari-hari selanjutnya menjadi hari-hari terberat saya dalam bekerja. Apalagi, setelah saya tinggal seorang diri, menggawangi situs berita yang menampilkan kepedihan akibat gempa dan gelombang pasang tsunami. Sebelum tsunami, di jajaran redaksi yang mengurus berita hanya dua orang, saya dan Dandhy D Laksono (Pemred). Dibantu oleh Tuahta (Sekretaris Redaksi). Saya juga sering ditemani oleh kawan sekampung, Maimun.Namun, setelah tsunami, Maimun dan Dandhy ke Aceh. Tingallah saya bersama Tuahta. Dia pun, sering membantu posko Rumoh Kita, di lantai bawah. Akibatnya, hanya saya seorang diri menghandle redaksi. Mengerjakan pengkoordiniran reporter di Lhokseumawe, Bireuen dan Banda Aceh. Menerima telepon reporter yang akan melaporkan...

CATATAN HARIAN 3
Beroleh Kabar dari Kampung

Hari itu (Rabu), saya masih juga belum tahu kabar dari keluarga dan Nurul.“Dzie, kamu ikhlaskan aja. Susah cari yang mati, apalagi yang hidup,” kata Dandhy, setelah dia memberikan laporan perkembangan terakhir di hari ketiga itu.Kata-kata dia, membuat aku terdiam. Darahku panas.Aku kembali membayangkan suasana Banda Aceh. aku kembali teringat terakhir kali bisa berbicara dengan dia. Wuh, benar-benar menyiksaku.Pada siang hari, saya menerima panggilan dari Abang saya yang tinggal di Palembang. Dia menanyakan gimana kondisi dan kabar keluarga di kampung.Saya menjawab sekenanya.“Jika banyak kematian dan kerusakan itu ditimbulkan air tsunami, kemungkinan besar kampung kita tidak apa-apa. Tapi, kalau sebaliknya, saya tidak tau,” kata saya. Waktu menjawab ini, saya masih bisa tersenyum.Dari balik...

Kamis, Februari 24, 2005

Kegalauan Media?

Media nasional dan internasional ramai memberitakan sikap baru Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang bersedia melepaskan tuntutan merdeka, yang sudah 30 tahun terakhir ini mereka perjuangkan. Sikap baru GAM itu, kata sejumlah media, dikemukakan oleh Bachtiar Abdullah, jurubicara GAM di Swedia yang hadir dalam perundingan di Helsinki, 21-23 Februari. Kata Bachtiar Abdullah, GAM bersedia melepaskan tuntutan merdeka dengan sejumlah syarat, di antaranya [dan ini mutlak] penarikan 50,000 pasukan Indonesia yang saat ini diparkir di Aceh, untuk menggempur gerilyawan.Selain itu, mereka juga meminta supaya ada pemerintahan sendiri (self government) di Aceh, diusut tuntas pelanggaran HAM di Aceh oleh pihak Internasional. Juga, gencatan senjata.Belum ada respons positif dari Pemerintah Indonesia perihal tuntutan...

Senin, Februari 21, 2005

Ingin Sekolah

Pak Polisi, Tentara dan Teungku GAM, jangan usik kami, ya. Kami ingin sekolah, menggapai asa, meraih cita-cita untuk mewujudkan Aceh Damai... Udah dulu, ya, tembak-tembaknya, nanti mati beneran lho.......

Lilin Perdamaian untuk Aceh

Ya Allah, berikan Aceh damai....
Page 1 of 6712345Next

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting