Senin, Desember 03, 2007
Penderita Hydrochepalus Butuh Bantuan
Senin, Desember 03, 2007
eFMG
2 comments
ACEH BARAT - Zulaikha, bayi berusia 12 bulan yang berasal dari keluarga korban tsunami menderita hydrochepalus (penumpukan cairan dalam otak) sejak lahir. Anak pertama dari Syarifah dan Bukairi ini sangat membutuhkan bantuan agar terbebas dari penyakit pembesaran kepala yang dideritanya.
Syarifah, ibu Zulaikha, saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Suak Geudeubang, Kecamatan Suak Timah, Aceh Barat, mengatakan, pernah berusaha mengobati sang buah hati ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, Sumatera Utara, atas bantuan sebuah NGO asing yang menjalankan misi kemanusiaan di desanya.
Namun, Syarifah harus kecewa karena anaknya tidak bisa diobati. Menurut dokter, kepala Zulaikha tidak bisa dioperasi karena penyakit itu mengganggu saraf otak dan mata.
“Tidak bisa diobati, karena penyakit itu sudah mengenai saraf otak dan matanya,” kata Syarifah, Jumat (30/11) sore. “Kalau pun dioperasi, anak saya akan mengalami kebutaan atau malah gila.”
Syarifah mengaku sudah mengetahui tanda-tanda anaknya bakal menderita penyakit hydrochepalus saat memeriksa kondisi kandungan ke dokter. Akibatnya, Syarifah harus menjalani operasi caesar saat melahirkan Zulaikha. “Saya pasrah saja, karena itu memang kehendak Allah,” kata Syarifah sambil mengusap matanya.
Saat wartawan menyambangi rumah Syarifah, Zulaikha tampak ceria, seperti bocah normal lain. Namun, karena kepalanya yang membesar menyebabkan Zulaikha susah bergerak. Syarifah yang menggendong Zulaikha, berkali-kali harus menyangga kepala buah hatinya.
Zulaikha merupakan anak pertama pasangan Bukairi dan Syarifah, korban tsunami. Pasangan ini berasal dari keluarga miskin. Suaminya sudah tidak lagi bekerja sebagai penderes getah akibat didera komplikasi penyakit, setelah banyak tertelan air laut saat tsunami.
Syarifah dan Bukairi sangat berharap sang buah hatinya terbebas dari penderitannya. Namun, kehidupan ekonomi yang seret menyebabkan pasangan ini pasrah. “Kami sangat mengharapkan bantuan demi kesembuhan anak kami,” kata Syarifah. [efmg]
2 comments:
Assalamu alaikum
Bayangan si bungsu terus terbayang. Saya masih belum bisa melupakan tangisnya, begitupun tidak akan pernah lupa ketika dia tertawa ceria, meski si bungsu harus merasakan derita itu...
hingga akhirnya, di pagi hari, bakda shalat subuh, si bungsu melepas raga, kembali kepada Nya.
Ibu hanya bisa menahan tangis, air matanya mengalir perlahan, membasahi pipi. Si bungsu, kembali menghadap Nya, dalam dekapan hangat ibu.
Selamat jalan, semoga si bungsu tenang bersama Nya. Mudah-mudahan, ketika saatnya nanti, si bungsu akan menjemput ibu bersama anak-anak surga lainya..
Si bungsu, menderita Hydrochepalus. Si bungsu selama empat bulan menghuni RS Hasan Sadikin Bandung...
Semoga, kesabaran ibu merawat si bungsu, menjadi kafarat untuk nya, amin....
Dek, abang senantiasa belajar dari kesabaranmu menjalani derita itu, tanpa tangis dan keluhan.....
Salam.
Assalamu alaikum
Bayangan si bungsu terus terbayang. Saya masih belum bisa melupakan tangisnya, begitupun tidak akan pernah lupa ketika dia tertawa ceria, meski si bungsu harus merasakan derita itu...
hingga akhirnya, di pagi hari, bakda shalat subuh, si bungsu melepas raga, kembali kepada Nya.
Ibu hanya bisa menahan tangis, air matanya mengalir perlahan, membasahi pipi. Si bungsu, kembali menghadap Nya, dalam dekapan hangat ibu.
Selamat jalan, semoga si bungsu tenang bersama Nya. Mudah-mudahan, ketika saatnya nanti, si bungsu akan menjemput ibu bersama anak-anak surga lainya..
Si bungsu, menderita Hydrochepalus. Si bungsu selama empat bulan menghuni RS Hasan Sadikin Bandung...
Semoga, kesabaran ibu merawat si bungsu, menjadi kafarat untuk nya, amin....
Dek, abang senantiasa belajar dari kesabaranmu menjalani derita itu, tanpa tangis dan keluhan.....
Salam.
Posting Komentar