Selasa, November 18, 2008

Kamera, Bulu Babi, dan Kencing [Tamat]

Beruntung, kawan yang yang kena bulu babi cepat mendapat pertolongan. Kami berempat berenang sambil foto-foto dengan kamera bawah laut. Eh, saat bergaya di depan kamera dalam air, kawan saya itu menginjak bulu babi.

"Kakeunong lon," kata kawan itu sambil memperlihatkan kakinya yang ditusuki binatang berwarna hitam itu. Ia berwujud duri. Enam tusukan membekas di dekat tumitnya.

Segera saja, dia merapat ke darat. Saya menyusul di belakangnya. Uh, betapa saya ngeri melihat dia tertusuk bulu babi. Saya jadi ngeri. Pasalnya, waktu kecil saya melihat ada orang yang terkena bulu babi dan kutuka (berbentuk daun) dan mengeluarkan banyak darah. Makanya, begitu sampai di darat, saya langsung mencari pertolongan pertama.

Nah, sebelum menceburkan diri ke laut. Saya sempat ngobrol-ngobrol dengan Rozak. Dia warga Sabang. Kulitnya hitam legam. Rambutnya nyaris keriting. Intonasi bicaranya, mirip bule. Saya teringat gaya bicara orang Ambon atau Papua, mendengar gaya bicara Rozak.

Dia suka menyelam. Sejak dua bulan lalu, dia bergabung dengan Dodent, melestarikan terumbu karang di perairan Iboih dan Pulau Rubiah. Ini aktivitas barunya. Dan dia menikmati aktivitas itu.

Kata Rozak, kalau kena bulu babi, "harus dipipi..."

"Dipipi?" tanya seorang kawan.

"Iya."

"Pipis maksudnya."

"Iya." Ekspresinya datar.

Dia lalu ngobrol banyak, dengan logatnya yang kebarat-baratan. Informasi yang diberikan Rozak, sangat berguna. Makanya, ketika kawan terkena bulu babi, saya buru-buru menenggak Aqua. Tujuannya, apalagi kalau bukan agar sesak pipis.

Cihaaaaa... Di tempurung kelapa pipis ditampung. Sedikit cuma, tapi cukup lah untuk merendam kaki kawan yang terkena bulu babi. “Rendam di bagian yang kena bulu babi,” kata Bukhari. Pria ini sudah berumur. Sehari-hari, dia menyewakan alat-alat snorkling kepada turis yang ingin berenang dan menikmati bawah laut Iboih. Tepatnya di Teupin Srukuy.

“Setelah direndam, kakinya jangan kena air dulu, sekitar setengah jam,” kata Bukhari.

Setengah jam lebih, kaki kawan itu direndam di tempurung berisi kencing. Syukur, mujarab. Seketika tusukan bulu babi tak terasa lagi.

Sebenarnya, kalau saja Rozak ngasih informasi tambahan, tak perlu harus dikencingi. Cukup siram atau rendam pakai cuka saja. Lebih aman, hehe... [tamat]

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting