Selasa, Juni 28, 2005

Aceh Interaktif

Aceh Interaktif sebuah medium untuk memberitakan Aceh dari berbagai sudut pandang, tidak hanya dari sudut pandang konflik, tapi juga berusaha menggali nuansa budaya, pariwisata, dan religiusitas yang membumi di kalangan rakyat Aceh.Situs berita Aceh Interaktif dikelola secara profesional oleh beberapa jurnalis muda di Nanggroe Aceh Darussalam. Situs ini dibangun tidak dimaksudkan untuk menyatakan keberpihakan terhadap siapa pun, kecuali untuk kebenaran dan jurnalisme.Dalam beberapa bulan ini, situs Aceh Interaktif, masih berada dalam tahap uji coba. Karenanya, masih ditemukan kekurangan di situs ini. Kami memohon pengunjung memakluminya. Insya...

Senin, Juni 27, 2005

Mahkamah Syar’iyah Belum Berwenang Adili TNI/Polri

Laporan: Fakhrurradzie MG - Banda AcehAceh Interaktif - Banda Aceh. Mahkamah Syar’iyah Nanggroe Aceh Darussalam belum bisa mengadili anggota militer (TNI dan Polri) yang melakukan pelanggaran syariah. Hal ini disebabkan, Mahkamah Syar’iyah belum menerima limpahan wewenang dari Mahkamah Agung.“Itu masih ditangani oleh Pengadilan Militer. Pasalnya, Mahkamah Syar’iyah belum ada izin untuk melakukan itu,” kata Kepala Dinas Syariat Islam Nanggroe Aceh Darussalam, Teungku Alyasa Abubakar, ketika dihubungi Aceh Interaktif melalui sambungan telepon selular, Jum’at (24/6) sore.Jika MA sudah memberi wewenang, sebut dosen di Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry ini, anggota militer yang melanggar hukum syariah pun, bisa diadili Mahkamah Syar’iyah. Namun, selama ini, lanjutnya, Mahkamah Syar’iyah baru menerima...

Samak akan Laporkan Pengendapan Jadup ke KPK

Laporan: Fakhrurradzie MG - Banda AcehAceh Interaktif - Banda Aceh. Solidaritas Masyarakat Antikorupsi (Samak) mensinyalir, sebanyak Rp 253 miliar dari Rp 293 miliar dana yang diperuntukkan bagi uang jaminan hidup (jadup) mengendap. Dari sejumlah itu, baru sekitar Rp 38,197 miliar yang telah disalurkan kepada para pengungsi korban gempa dan tsunami.J Kamal Farza, koordinator Badan Pekerja Samak, mengatakan, dana jadup itu baru disalurkan untuk tahap pertama kepada warga yang menjadi korban tsunami. Pun demikian, belum semua pengungsi menikmati pembagian jadup. “Masih ada pengungsi yang belum menerima jadup,” kata Kamal Farza dalam konferensi pers di Aceh Media Center Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Minggu (26/6).Kendati mensinyalir adanya pengendapan jadup, Kamal mengaku tidak...

Jumat, Juni 24, 2005

IFRC Temukan 17 Selongsong Peluru di Lokasi Penembakan

Laporan: Fakhrurradzie MG - Banda AcehAceh Interaktif - Banda Aceh. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) menerjunkan satu tim ke Lamno, untuk melakukan investigasi penembakan Eva Yeung (20), relawan IFRC. Tim itu menemukan 17 selongsong peluru kaliber kecil di sekitar lokasi penembakan. Selain itu, mereka juga menemukan empat sampai lima lubang peluru di mobil yang ditumpangi Eva Yeung bersama Field Officer IFRC.“Kita menemukan 17 selongsong peluru di sekitar lokasi kejadian,” kata Virgil Grandfield, jurubicara IFRC, saat ditemui Aceh Interaktif di kantor IFRC di Jalan Fatahillah, Banda Aceh, Jum’at (24/6).Kendati menemukan selongsong peluru jenis kaliber kecil, namun Virgil mengaku tidak mengetahui jenis pelurunya. “Kaliber kecil. Kita tidak tahu jenisnya,”...

Kamis, Juni 23, 2005

26 Kasus Lumpuh Layu Mendadak di Aceh

Laporan: Fakhrurradzie MG - Banda Aceh Aceh Interaktif - Banda Aceh. Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menemukan sebanyak 26 kasus lumpuh layu mendadak atau Acute Flexid Parelysis (AFP) di sepuluh kabupaten/kota di Aceh. Demikian disampaikan Kepala Humas Dinas Kesehatan, Muhammad Hasan, kepada Aceh Interaktif ketika ditemui di kantornya, Kamis (23/6).Dari duapuluh enam kasus yang ditemukan, terbanyak ditemukan di Kabupaten Pidie, yang mencapai delapan kasus. Lima kasus ditemukan di Kota Lhokseumawe, tiga di Kota Langsa, dua di Aceh Besar, Tengah, dan Bireuen. Di Aceh Utara, Aceh Selatan, Singkil dan Bener Meriah, masing-masing satu kasus.Menurut Muhammad Hasan, sebanyak limabelas kasus yang telah diterima hasil tes laboratorium, diketahui negatif terkena virus polio. “Yang...

Rabu, Juni 22, 2005

Pemilihan Presiden Mahasiswa IAIN Ar-Raniry, Kisruh

Laporan: Fakhrurradzie MG - Banda AcehAceh Interaktif – Banda Aceh. Pemilihan Raya (Pemira) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry untuk memilih Presiden Mahasiswa periode 2005-2006, berakhir dengan pembakaran kotak suara, Selasa (21/6). Sepuluh mahasiswa yang diduga berada di belakang pembakaran itu dimintai keterangan oleh Polresta Banda Aceh. Tujuh dari mereka adalah mahasiswa Universitas Syiah Kuala.Pembakaran kotak suara terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Dakwah, Tarbiyah, dan D2 Fakultas Tarbiyah. Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Rizky Aulia mengatakan, pembakaran kotak suara itu dilakukan oleh massa dari kubu Iskandar Usman AlFarlaki. Menurutnya, sebanyak 30-an massa dari kubu kandidat nomor dua itu mendatangi TPS No 6 di Fakultas Tarbiyah. Aksi itu dilakukan...

Selasa, Juni 21, 2005

Menneg LH: Cegah Illegal Logging dalam Rekonstruksi Aceh

Laporan: Fakhrurradzie MGAceh Interaktif - Banda Aceh. Menteri Negara Lingkungan Hidup Ir Rachmat Witoelar menegaskan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami, untuk mencegah terjadinya penebangan liar demi memasok kebutuhan kayu untuk rekonstruksi. "Saya ingin mengingatkan semua pihak terhadap ancaman penebangan liar di kawasan Ekosistem Leuser dan hutan-hutan lindung yang selama ini menjaga keberlangsungan pasokan air untuk sungai-sungai di Aceh," wanti Rachmat Witoelar dalam pidato pembukaan Green Conference dan Green Expo di gedung Academic Activity Center Dayan Dawod Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Selasa (21/6).Menurutnya, banyaknya kebutuhan kayu untuk membangun kembali Aceh akan memunculkan inisiatif untuk melakukan penebangan...

Green Conference Singgung Masalah Illegal Logging

Laporan: Fakhrurradzie MGAceh Interaktif – Banda Aceh. Yayasan AcehKita bekerjasama dengan Forum Lembaga Swadaya Masyarakat Aceh (Forum LSM) menggelar Konferensi Lingkungan Hidup atau Green Conference di Nanggroe Aceh Darussalam, sejak 21-23 Juni 2005.Menurut rilis yang diterima Aceh Interaktif, konferensi ini bertujuan untuk mengangkat teladan serta prinsip lingkungan hidup dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascagempa dan tsunami. Dalam konferensi yang diikuti peserta dari LSM dalam dan luar negeri, masyarakat dan unsur pemerintah itu, akan ikut membahas masalah pengadaan kayu yang dijadikan bahan bangunan dalam rekonstruksi Aceh.Bruno Rebelle dari Greenpeace International mengatakan, konferensi ini juga akan membicarakan masalah kondisi lingkungan hidup, tak hanya di Indonesia,...

Kamis, Juni 09, 2005

Mencapai Perbatasan [2]

TAK berapa lama, pria itu akhirnya diperkenankan kembali melanjutkan perjalanan. Seorang pria yang duduk tak jauh dari saya mengatakan, biasanya orang yang tak memiliki identitas, bisa kembali melanjutkan perjalanan setelah menyetor sejumlah uang. Namun, jaminan dari kernet dan sopir bus itu, lebih kuat.Pelan tapi pasti, bus kembali melanjutkan perjalanan. Giliran mobil di belakang bus yang saya tumpangi diperiksa. Bus seakan merangsek. Sesampai di kawasan Sarah Teube, Peureulak, saya melihat seorang anak duduk di pinggir jalan sebelah kanan. Di seberangnya, beberapa aparat berseragam coklat, duduk sambil bercanda. Pak sopir melempar selembar seribuan, sambil memelankan laju kendaraan. Agak ke depan, dia membunyikan klakson, kepada aparat Brimob yang sedang bercanda ria.Pak sopir menjelaskan,...

Rabu, Juni 08, 2005

HRWG Minta TNI Tunduk pada Pemerintahan Sipil

Laporan: FakhrurradzieAceh Interaktif, Jakarta. Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta tunduk pada setiap kebijakan politik yang diambil pemerintahan sipil, terutama kebijakan dalam penyelesaian kinfolk Aceh melalui perundingan.Hal itu ditegaskan Human Rights Watch Group (HRWG), dalam siaran pers yang diterima Aceh Interaktif, Jum’at (3/6).Selama masa perundingan damai antara RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, sebut HRWG, TNI terkesan tidak mengikuti langkah yang ditempuh sipil, terutama dalam masalah gencatan senjata. Menurut HRWG, selama ini TNI mengambil jalan perang. “Tidak mau tunduk pada otoritas sipil, yang mulai membicarakan gencatan senjata,” sebutnya.Sikap ini ditengarai bisa menimbulkan preseden bagi perdamaian di Aceh, termasuk iklim demokratisasi di Indonesia. “Ini adalah sinyal...

Demiliterisasi, FPDRA & Segera Tawarkan Konsep Integrasi GAM ke TNI

Laporan: Fakhrurradzie - Jakarta Aceh Interaktif - Jakarta. Front Perlawanan Demokratik Rakyat Aceh (FPDRA) dan Solidaritas Gerakan untuk Rakyat Aceh (Segera) menilai pentingnya perumusan konsep demiliterisasi pascaperundingan damai Pemerintah Indonesia dan GAM. Bahkan, kedua lembaga ini menawarkan konsep mengintegrasikan pasukan GAM ke dalam kesatuan lokal TNI.Ketua FPDR, Thamrin Ananda, mengatakan menyatukan kekuatan GAM ke dalam TNI menjadi sangat penting, jika perundingan damai di Helsinki menghasilkan sebuah keputusan politik. Jika penggabungan ini terjadi, maka nantinya bekas anggota GAM akan menjadi bagian dari prajurit TNI.“Ini pernah berhasil seperti di Filipina dalam kasus Moro,” kata Thamrin Ananda dalam konferensi pers di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS),...

Demiliterisasi Pasca-Perundingan
FPDRA & Segera Tawarkan Konsep Integrasi GAM ke TNI

Laporan: Fakhrurradzie - Jakarta Aceh Interaktif - Jakarta. Front Perlawanan Demokratik Rakyat Aceh (FPDRA) dan Solidaritas Gerakan untuk Rakyat Aceh (Segera) menilai pentingnya perumusan konsep demiliterisasi pascaperundingan damai Pemerintah Indonesia dan GAM. Bahkan, kedua lembaga ini menawarkan konsep mengintegrasikan pasukan GAM ke dalam kesatuan lokal TNI.Ketua FPDR, Thamrin Ananda, mengatakan menyatukan kekuatan GAM ke dalam TNI menjadi sangat penting, jika perundingan damai di Helsinki menghasilkan sebuah keputusan politik. Jika penggabungan ini terjadi, maka nantinya bekas anggota GAM akan menjadi bagian dari prajurit TNI.“Ini pernah berhasil seperti di Filipina dalam kasus Moro,” kata Thamrin Ananda dalam konferensi pers di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS),...

GAM Peureulak Janji Cari Pelaku Penculikan

Reporter: AK-1 - JakartaJakarta, Acehkita. Pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Peureulak mengaku tidak bertanggungjawab terhadap penculikan Zulbahri, Kepala SDN Kuala Peudawa Puntong, Idi Rayeuek, Aceh Timur. Bahkan, mereka mengaku akan mencari pelaku penculikan sang kepala sekolah itu.Jurubicara GAM Peureulak, Teungku Tjut Kafrawi, mengatakan pihaknya sama sekali tidak terlibat penculikan dan penyanderaan Zulbahri. Pasalnya, kawasan sekitar Desa Kuala Puntong, Idi Rayeuek, merupakan daerah yang “dikuasai” Marinir. “GAM tidak berada di belakang aksi ini,” kata Teungku Kafrawi ketika dihubungi acehkita, melalui telepon seluler, Selasa (7/6) siang. “Aksi-aksi (menuding GAM menculik) sudah sering dilakukan,” tambahnya.Bahkan, dia mengatakan, GAM sangat bodoh jika berada di belakang penculikan...

Minggu, Juni 05, 2005

HRWG Minta TNI Tunduk pada Pemerintahan Sipil

HRWG Minta TNI Tunduk pada Pemerintahan SipilLaporan: FakhrurradzieAceh Interaktif, Jakarta. Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta tunduk pada setiap kebijakan politik yang diambil pemerintahan sipil, terutama kebijakan dalam penyelesaian kinfolk Aceh melalui perundingan.Hal itu ditegaskan Human Rights Watch Group (HRWG), dalam siaran pers yang diterima Aceh Interaktif, Jum’at (3/6).Selama masa perundingan damai antara RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, sebut HRWG, TNI terkesan tidak mengikuti langkah yang ditempuh sipil, terutama dalam masalah gencatan senjata. Menurut HRWG, selama ini TNI mengambil jalan perang. “Tidak mau tunduk pada otoritas sipil, yang mulai membicarakan gencatan senjata,” sebutnya.Sikap ini ditengarai bisa menimbulkan preseden bagi perdamaian di Aceh, termasuk iklim...
Page 1 of 6712345Next

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting