Selasa, Juni 22, 2010

Dari Remaja Hingga Pejabat
Video Mesum

VIDEO Lhoknga bukan film mesum pertama yang beredar luas ke khalayak. Sebelumnya, ada dua kasus video mesum lain yang telah ditonton banyak mata warga Aceh. Bahkan, ketiga video itu telah menyebar ke dunia maya. Sebelumnya, ramai diperbincangkan video yang berjudul Neusu.

Film biru produksi aneuk nanggroe itu diperankan seorang perempuan, YN, bersama ID, kekasihnya yang seorang anggota TNI berpangkat Prajurit Dua (Prada). Film berdurasi enam menit 43 detik itu diambil dengan menggunakan kamera telepon selular oleh pacar si perempuan. Mulanya, video itu hanya dimaksudkan untuk koleksi pribadi.

YN sendiri tidak mengetahui kenapa video berformat 3gp itu bisa beredar ke masyarakat luas. Kendati demikian, gadis asal Kecamatan Darul Kamal ini mengaku, telepon selular yang digunakan untuk merekam adegan suami-istri itu milik teman kekasihnya, yang kemudian dijual kepada orang lain.

Akibat film biru itu, YN dan ID sempat ditangkap dan diamankan di Markas Kepolisian Kota Besar Banda Aceh untuk dimintai keterangan. Setelah keduanya mengaku sebagai pemeran dalam film tersebut, polisi membebaskan keduanya. Belakangan, kedua kekasih ini dinikahkan di sebuah desa di Kecamatan Darul Kamal. Hingga kini, kedua mereka belum diproses sesuai dengan hukum syariat yang berlaku di Aceh.

Jauh sebelum video Neusu ramai dibicarakan, masyarakat Aceh juga sempat dihebohkan dengan peredaran 12 video yang berdurasi pendek dan 11 gambar mesum, yang diperankan DD (56) dengan seorang kekasihnya, ES (29).

Yang membuat video ini geger, DD merupakan seorang pejabat di Dinas Informasi, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Aceh Barat Daya. Lagi-lagi, video ini direkam dengan menggunakan kamera ponsel.

Aksi mesum dua pegawai ini dilakukan di dalam ruang kepala dinas. Gambar dan film yang tersebar luas tersebut direkam pada pukul 11.35 WIB, Sabtu, 4 November 2006, di dalam ruang kerja Nasruddin. 12 frame gambar dan 11 film cabul tersebut diabadikan secara bergantian oleh DD dan ES. Kini "aktor dan aktris" Skandal Abdya itu menghilang. Banyak kalangan mengatakan, keduanya lari untuk menghindari hukuman cambuk, yang kini berlaku bagi warga Aceh yang melakukan perbuatan cabul.

Pemerintah telah menjatuhkan sanksi kepada keduanya. DD dinonaktifkan dari jabatannya sebagai kepala Seksi Bagian Umum dan Perlengkapan pada kantor tersebut. Sementara ES kemungkinan akan dipecat juga. ES, menurut Kepala Dinas Informasi Nasruddin, adalah pegawai honorer pada kantor yang dipimpin DD. Sejak tiga tahun silam, ES telah ditinggal pergi oleh suaminya. Sementara DD telah menikah dan memiliki sejumlah anak.

Di Aceh memang sedang marak peredaran video skandal. acehkita.com memperoleh sebuah video berdurasi delapan menit 50 detik. “Pemain” film itu adalah seorang gadis Aceh dan anggota TNI, seperti terlihat dari pakaian dinas loreng yang digantung di jendela. Film ini “diproduksi” di Lhokseumawe, seperti terdengar perbincangan penyiar radio –yang suaranya terekam dalam video tersebut— menyebutkan kata Cunda, Muara Dua. Cunda merupakan sebuah kawasan yang terletak di Kota Lhokseumawe.

Banyak juga film syur yang beredar di publik yang disebut-sebut produksi Aceh. Seperti film sepasang remaja yang sedang memandu kasih di sebuah perkebunan sawit. Para penyebar memberi judul film ini “Saree Kampungku”. Ada lagi film yang berjudul “Nagan Raya”. Namun film ini masih belum bisa dipastikan produksi aneuk nanggroe.

Harus diakui, film biru buatan aneuk nanggroe memang laris manis. Di sebuah situs internet, video made in Aceh ini diminati ribuan pengunjung. "Penasaran aja pengen liat seperti apa sih video mesum dari daerah yang katanya menerapkan syariat Islam," tulis seorang pengunjung. Nah, lo! [fakhrurradzie gade]

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting