Laporan: Fakhrurradzie MG - Jakarta
Aceh Interaktif - Jakarta. Pada hari kedua perundingan damai di Helsinki, delegasi Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mendiskusikan draf perjanjian yang telah dicapai dalam perundingan kelima ini.
“Presiden Ahitsaari dan CMI telah menyiapkan draf perjanjian, dokumen awal untuk perjanjian damai yang didasari pada poin-poin atas apa yang dicapai dan disepahami dalam perundingan terakhir,” tulis Crisis Management Initiative (CMI), fasilitator perundingan, dalam situsnya, Rabu (13/7).
Namun, CMI sama sekali tidak menjelaskan kesepakatan apa yang telah disepahami kedua belah pihak dalam perundingan lanjutan ini.
Dalam perundingan yang berlangsung di Konigstedt Manor di Vantaa, pinggiran Helsinki itu, GAM tetap menuntut pemerintahan sendiri dan proses pemilihan melalui partai lokal. Bakhtiar Abdullah mengatakan, GAM telah berkompromi dengan tidak mengajukan opsi merdeka dalam perundingan Helsinki ini.
Kendati demikian, kata Bakhtiar, tidak berarti GAM telah menerima status quo yang dinamakan dengan otonomi khusus. “Karena itu, kenapa kami menawarkan titik kompromi dengan tuntutan pemerintahan sendiri sebagai jalan untuk menyelesaikan konflik Aceh,” kata Bakhtiar. [aceh interaktif]
0 comments:
Posting Komentar