Laporan: Fakhrurradzie – Jakarta
Aceh Interaktif - Jakarta. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mengatakan sudah mencapai sebuah persetujuan yang disebut dengan principle agreement, dengan Pemerintah Indonesia tentang pembentukan partai lokal di Aceh. Sementara perunding Indonesia juga mengatakan pemerintah dapat saja mengizinkan berdirinya parpol lokal selama partai itu dapat menaati aturan hukum yang berlaku.
“Kami telah mencapai titik kompromi… Kami telah setuju draf perjanjian damai dan telah dikirim ke Jakarta untuk disetujui,” kata penasehat politik GAM Damien Kingsbury kepada AFP. “Jika telah diratifikasi Jakarta, maka deal akan diketahui besok (hari ini –red.).”
Juru Bicara GAM Bakhtiar Abdullah mengatakan, saat ini Jakarta sedang mempelajari tentang kondisi dan waktu pembentukan lokal. Jika Jakarta menyetujui partai lokal ini, kata Bakhtiar Abdullah, akan mempunyai jalan untuk menyepakati perjanjian untuk menciptakan perdamaian di Aceh.
Namun, dia menambahkan, detil-detil prinsip persetujuan masih bersifat rahasia. Tapi, itu mencerminkan pada demokrasi sejati antara GAM dan RI untuk mencari solusi yang bisa diterima dan dilaksanakan dalam pembentukan partai lokal yang menjadi isu krusial dalam perundingan putaran kelima ini.
“Sekarang kami percaya, bahwa Jakarta akan menerima proposal yang telah dicapai antara delegasi GAM dan RI,” kata Juru Bicara GAM Bakhtiar Abdullah, dalam pernyataan pers yang diterima acehkita, Minggu (17/7).
Bakhtiar Abdullah berharap, kedua belah pihak bisa segera menandatangani kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai dalam perundingan yang sudah berlangsung lima putaran ini. “Kami berharap sekarang bisa menandatangani perjanjian ini dan dengan bantuan pemantauan Uni Eropa dan masyarakat Internasional, untuk memberikan perdamaian di Aceh.”
Informasi yang diperoleh acehkita, Jakarta hanya menyetujui pembentukan partai politik lokal bagi GAM, selama 18 bulan.
Ketua Delegasi Perunding Indonesia, Hamid Awaluddin, mengatakan, kedua belah pihak sudah mempunyai semacam kesepahaman bersama. “Tapi, biar pun kami tidak dalam posisi untuk mendiskusikan itu sekarang,” kata Hamid yang juga Menteri Hukum dan HAM kepada AFP, Sabtu (16/7).
Hamid menambahkan, kedua belah pihak akan mengakhiri diskusi mereka pada Minggu pagi, sebelum perundingan yang dimulai pada Selasa itu, secara resmi berakhir “Kami optimis, (kami bisa) mencapai hasil besok. Itu artinya kami tidak akan kembali… sampai kami menandatangani perjanjian pada Agustus,” tambah Hamid.
Perundingan damai di Helsinki digelar sejak Januari 2005, setelah provinsi di ujung barat Pulau Sumatera itu dilumpuhkan oleh tsunami yang merenggut nyawa 131.000 jiwa lebih. Indonesia dan GAM sepakat untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama 30 tahun dan mengambil korban 15 ribu jiwa itu.
Pembicaraan damai yang difasilitasi Crisis Management Initiative ini sudah berlangsung selama lima putaran, yang bersifat informal. Putaran kelima yang dimulai sejak Selasa lalu, akan berakhir hari ini. Bekas Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, ketua CMI dan juga mediator, akan menggelar jumpa pers di Departemen Komunikasi dan Kebudayaan Kementrian Luar Negeri Finlandia, pada pukul 15.00 waktu Finlandia. [aceh interaktif]
0 comments:
Posting Komentar