Senin, Maret 28, 2005

Jerit Keluarga Terpidana [1]

Reporter: Tim acehkita.com, 2004-01-25 11:29:17Kamis, 22 Januari 2004, rencana pemindahan narapidana yang divonis karena terkait Gerakan Aceh Merdeka (GAM), akhirnya jadi kenyataan setelah sebelumnya sempat tertunda satu hari. Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) Aceh, rencananya memang akan memindahkan 143 narapidana itu pada hari Rabu (21/1). Dari Pangkalan TNI Angkatan Udara di Banda Aceh, 54 orang akhirnya dipindahkan ke Semarang, Jawa Tengah. Sementara 89 tahanan lainnya, diterbangkan melalui Lhokseumawe, pada hari Minggu (25/1). Sebagian dari “kloter 2” ini akan ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tempat Tommy Soeharto dan Bob Hasan menjalani hukumannya, dengan sebab yang berbeda. Dari 54 anggota GAM yang dipindahkan, tidak terdapat lima...

Sabtu, Maret 26, 2005

Nyala Lilin untuk Aceh

Tak terasa sudah enam minggu nyala lilin untuk Aceh berlangsung di Bunderan Hotel Indonesia Jakarta. Nyala lilin untuk Aceh berlangsung saban Sabtu malam. Penggagasnya, Farid Gaban, wartawan senior di Jakarta. Pada minggu pertama menyalakan lilin, Farid Gaban datang seorang diri ke Bundaran HI. Di sana, dia menyalakan 10 lilin dan menggelar beberapa poster yang dicoret-coretnya.Kendati sudah berlangsung enam minggu, tak banyak orang yang ikut. Memang tak dirancang untuk diikuti banyak orang. Hanya beberapa orang yang konsern tentang dan sepakat dengan ide Farid Gaban, untuk berkampanye perdamaian di Aceh, yang selalu tampak hadir di acara itu.Saya sendiri, baru tiga kali hadir ke sana. Pekan ketiga, kelima dan keenam. Saya merasa tergugah untuk ikut serta bersama Farid Gaban dan beberapa lainnya,...

Apa Kabar Ibrahim Tiba

Reporter: Odeysa - Banda Aceh, 2004-05-25 03:20:19Seorang wanita muda berjalan tergopoh-gopoh di bawah terik sinar matahari. Wajahnya yang kelelahan merona merah terbakar sang surya. Kerudung hitamnya seakan tak kuasa menahan terik yang amat sangat siang itu. Baju hitam dan rok biru yang dikenakannya melambai-lambai mengikuti gerak tubuhnya yang nyaris setengah berlari. Hari itu, Senin, 24 Mei 2004. Begitu tiba di rumahnya, sinar lelah segera lenyap dari wajah. Adalah sapaan sang buah hati yang membuatnya tersenyum.Yanti Sofyan, nama wanita itu, baru pulang dari Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Aceh. "Saya baru pulang mengantar nasi kepada Papa," katanya kepada acehkita yang sudah menunggu sekitar tiga jam.Papa yang dimaksud Yanti adalah Sofyan Ibrahim Tiba, Ketua Juru Runding Gerakan Aceh...

Jumat, Maret 25, 2005

Pemindahan atau Pengasingan?

Reporter: Tim acehkita.com, 2004-01-16 08:50:23“Sofyan Tiba dan juru runding lainnya mau dipindahkan ke Jawa,” kata seorang kawan dari balik telepon. Memang tak banyak orang yang tahu. Informasi ini baru diketahui wartawan, setelah Rufriadi, pengacara LBH, memberikan keterangan pers Rabu (14/1) sore. Itu pun, tak banyak wartawan yang hadir. Rufriadi, salah seorang anggota tim pembela persidangan mantan juru runding Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang duduk di Joint Security Council (JSC), merasa perlu untuk memberikan keterangan kepada wartawan tentang rencana pemindahan tersebut. “Kita mendengar bahwa hari ini (Rabu, 14/1-red), salah seorang mantan juru runding Geraka Aceh Merdeka, yaitu atas nama Tgk. Muhammad Usman Lampoh Awe putusan bandingnya sudah keluar. Putusan Pengadilan Tinggi Aceh itu...

Rabu, Maret 23, 2005

Pengakuan di Bawah Tekanan?

Reporter: Imra – Banda Aceh, 2004-03-24 00:51:07Siang itu, Februari 2004, sengatan sinar mentari membuat semua penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Keudah, Banda Aceh, gerah. Terlihat beberapa narapidana (napi) sedang bercengkrama dengan napi lainnya. Sementara, ada juga yang seakan tak peduli apa pun. Di sebuah pojok, puluhan napi yang dikunjungi sanak keluarga atau tamu lainnya, berkumpul di ruangan 6x4 meter, menumpahkan kerinduan mereka.Daud (nama samaran), pria tanggung terlihat juga ikut masuk dalam ruang yang disediakan khusus bagi tamu. Daud terlihat mondar-mandir. Sesekali ia duduk di bangku panjang yang tersedia di ruangan itu. Matanya menerawang, entah apa yang dipikirnya. Tak lama kemudian, ia beranjak ingin keluar dari ruangan kecil itu. Hari itu, tak seorang pun dari keluarganya...

Berlangsung Luber?

Pemilu di AcehBerlangsung Luber?reporter: Jamal & Odeysa – Banda Aceh, 2004-04-08 11:17:46Di beberapa kabupaten di Aceh pelaksanaan pemilu berlangsung diiringi letusan senjata. Salah satu lokasi kontak senjata terjadi di Desa Kabayakan, Kecamatan Kota Aceh Tengah. Kontak senjata terjadi pukul 8.30 sampai 10.00 WIB tanpa ada korban jiwa. “Meskipun tanpa ada korban, proses pemilu terganggu,” tandas Taf Haikal koordinator pemantau pemilu Forum LSM Aceh pada acehkita, Senin (5/4). Sementara itu, Drs Nasir Zalba, Humas KPU NAD menyatakan pemilu di Aceh hingga pukul 16.15 WIB, hari Senin (5/4) berlangsung aman dan sukses. Bahkan menurutnya, pada pukul 13.30 seluruh TPS di Aceh telah selesai melakukan pemilihan.Namun Nazir Zalba tidak memungkiri terjadinya ganguan keamanan di beberapa kabupaten....

Kepala Penjara Larang Napi Mencoblos

Reporter: Odeysa – Banda Aceh, 2004-04-08 11:43:45Ace Hendarmin mengatakan bahwa di LP yang dipimpinannya, ada sebanyak 156 narapidana yang bisa mengikuti prosesi pemungutan suara. Namun, ada sebanyak 35 narapidana, yang kehilangan hak suaranya.Lantas, kenapa hak suara mereka bisa hilang? Penyebabnya tak lain karena yang bersangkutan sedang menjalani hukuman penjara lima tahun. Padahal, berdasarkan UU Pemilu No. 12 tahun 2003, Pasal 14 ayat 2(b) menyebutkan, pemilih adalah mereka yang “Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan tetap.”Rupanya, sang Kepala LP Keudah, masih menggunakan perangkat undang-undang lama. Artinya, Ace Hendarmin masih berpatokan pada UU Pemilu No. 29 tahun 1999. Bayangkan! Dalam UU No. 29 tahun 1999, Pasal 29 ayat...

Kamis, Maret 17, 2005

Raiders Datang, Rp 20 Juta Raib

Reporter: Odeysa - Banda Aceh, 2004-05-30 04:36:51NAMANYA Andi. Sebut saja begitu. Usianya 25 tahun. Andi adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh. Sekilas, Andi seolah tak punya masalah dalam hidupnya. Tapi, nyatanya, di dalam hati dia menyimpan gundah. "Rumah saya di kampung digeledah pasukan Raiders bulan Februari lalu,” kata Andi memulai cerita. "Saya tidak tahu apa penyebabnya," sambung Andi. Saat kejadian, Andi masih berada di Banda Aceh.***Raiders adalah pasukan khusus yang dikerahkan Mabes TNI di Jakarta untuk menangkap pentolan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pasukan yang di atas kertas menggunakan metode pukul dan bergerak ini mulai dikirim ke bumi Aceh bulan Desember lalu. "Kualitas dan kemampuan Raiders bagus sekali, tetapi pembuktiannya kita lihat nanti...

Sabtu, Maret 12, 2005

Fragmen “Penghadangan” di Aceh Besar

Reporter: Odeysa - Aceh Besar, 2004-04-27 20:57:38Sekitar seratusan massa Front Perlawanan Separatis Gerakan Aceh Merdeka (FPSG) Kabupaten Aceh Besar, Senin (26/4) melakukan aksi demonstrasi menuntut perpanjangan darurat militer. Aksi itu dipusatkan di bundaran Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Tak lama berselang, di saat unjuk rasa tengah berlangsung, dari arah Lampeuneurut, empat truk Reo dan dua panser melaju kencang. Menurut sumber resmi militer, rombongan Reo itu, katanya, hendak melakukan perjalanan pergeseran pasukan ke Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.Melihat ada beberapa truk Reo dan panser, massa FSPG bukannya menghentikan aksinya dan memberi jalan bagi kenderaan militer itu, namun malah menghentikan iring-iringan tersebut. Bak adegan sinetron, sebagian mulai berteriak;"Jangan...

Suara-suara dari Pedalaman

Reporter: Odeysa - NAD, 2004-05-07 19:24:10Kamis, 6 Mei 2004. Kerumunan massa berjejal di seputaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, tepatnya di sekitar Markas Komando Daerah Militer (Makodam) Iskandar Muda. Tepat di hari kunjungan sejumlah anggota Komisi I DPR RI pagi itu, satu persatu para “pengunjuk rasa” mengeluarkan karton bertuliskan: "Tidak ada obat mujarab selain Darurat Militer", "TNI jika pulang tinggalkan senjata buat kami", "Darmil di Nanggoe Aceh harus Diperpanjang", "Yang bisa menyelesaikan masalah Aceh hanya Darmil", "Jika Darmil Dicabut Gali Lobang buat Kami Semua".Darmil adalah akronim dari Darurat Militer. Tapi istilah ini kurang populer di masyarakat dibandingkan sebutan “DM” atau “darurat”. Sebaliknya, akronim “darmil” kerap digunakan institusi militer seperti halnya ratusan...

Senin, Maret 07, 2005

WAWANCARA
William Liddle: "GAM Bisa Memerintah di Aceh…"

Reporter : Radzie, 2004-07-05 00:29:32Prof. R. William Liddle bukan sosok asing di Indonesia. Pria asal Amerika Serikat ini, termasuk orang yang sangat dekat dengan Indonesia dan penduduknya. Bill, begitu dia biasa disapa, pernah menetap di Serambi Mekkah selama dua tahun antara 1985 hingga 1987. Saat itu dia menjadi peneliti di Pusat Latihan Penelitian dan Ilmu-ilmu Sosial (PLPIIS), Universitas Syiah Kuala. Di lembaga yang didirikan Yayasan Ilmu-ilmu Sosial Jakarta yang dipimpin Selo Sumarjan ini, setiap tahunnya membimbing 12 sosiolog dan antropolog muda yang berasal dari seluruh Indonesia.Di Banda Aceh, Bill tinggal di Geuceu Kompleks. Seorang anaknya lahir di sini. Namanya Caitlin dan sering disapa Cut Ca. Bill sekeluarga sangat menyukai masakan Aceh, khususnya gulee pliek. Ia sempat membuat...

Minggu, Maret 06, 2005

Presiden Mau Datang, Pedagang Kecil Digusuri

Reporter: Indy - Banda Aceh, 2004-08-06 11:02:36Hari Kamis (22/7) siang, Azhari lagi sibuk-sibuknya melayani pelanggan. Namun, penjual koran dan majalah ini tak menduga kalau siang itu bakal ada penggusuran. Pasalnya, sejak pagi hari, pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Kuta Alam yang dipimpin Camat Muzakkir Tulot mengadakan pembersihan dan penertiban kota. Muzakkir yang diback-up aparat bersenjata dari Koramil 013 dan Polsek Kuta Alam, sedang melakukan penggusuran kios-kios yang selama ini mangkal di atas trotoar Jalan Teungku Daud Beureueh dan Teuku Nyak Arif. Banyak kios yang terjaring dalam penggusuran itu. Maklum, pedagang kios ini memang tersebar dari Bundaran Simpang Lima hingga ke Bundaran Simpang Mesra. Umumnya, selain menjual rokok dan kebutuhan lainnya, pemilik...

Pelanggaran-pelanggaran Pemilu di Bawah Darurat Sipil

Reporter: Radzie - Banda Aceh, 2004-07-11 12:22:47Tak ada yang aneh dalam laporan rekapitulasi hasil perhitungan suara sementara yang dilaporkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Aceh Tenggara kepada KPUD Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 5 Juli lalu. Sekilas, laporan yang menempatkan pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid di urutan pertama itu, biasa-biasa saja.Aroma tak sedap justru baru meruap setelah selembar surat Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Aceh Tenggara, bernomor 85/PWS/AGR/VII/2004 tertanggal 8 Juli 2004, dilayangkan ke KPUD Aceh Tenggara. Dalam surat itu Panwaslu memprotes hasil rekapitulasi sementara yang dikirim KPUD. Rekapitulasi sementara yang dikirim itu, mencantumkan jumlah pemilih di kabupaten yang berbatasan dengan Sumatera Utara itu sebanyak 97.846 orang...

Selasa, Maret 01, 2005

Perang Bebal Tak Kenal Bencana

Reporter: Tim Acehkita - NAD, 2005-02-03 12:22:58Sersan Satu N Sibutar Butar, Senin (17/1) itu tengah berpatroli di kawasan Dayah Butong, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Bintara yang di-BKO-kan (bawah kendali operasi) dari markasnya di Sumatera Utara ini mengendus curiga saat dari arah berlawanan, muncul sepeda motor Honda GL 100 yang kendarai dua orang pemuda.Pasukan Brimob yang dipimpinnya lantas menghentikan dua orang pria ini. Tapi sejuruh kemudian, yang duduk di belakang mengambil pistol yang terselip di pinggang. Saat itulah, pasukan Sibutar Butar melepaskan tembakan untuk melumpuhkan dua orang pemuda itu. Yang mencabut pistol mengalami luka tembak di bagian betis kiri dan yang membonceng terluka di betis kanan. Dari tangan mereka, polisi juga menyita satu pucuk pistol...
Page 1 of 6712345Next

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting