Selasa, Oktober 30, 2012

Sejarah Penamaan Badai Sandy


BADAI Sandy menghantam sejumlah kota di Amerika Serikat. Badai ini menyebabkan 6,5 juta jiwa warga di Washington D.C. dan 13 negara bagian lainnya hidup dalam kegelapan. Banjir menyelimuti negara-negara bagian tersebut.


Banjir air laut di lokasi pembangunan Ground Zero, New York, Amerika Serikat, Senin (29/10). | FOTO: JOHN MINCHILLO/AP

Amerika Serikat menjadi negara langganan dihantam badai. Pada 2005 lalu, wilayah Florida, Mississipi, dan Alabama dihantam badai Katrina.

Badai-badai yang terjadi di AS mudah diingat, sebab dinamakan dengan nama yang enak didengar dan bagus. Lihat saja nama Katrina, Isaac, dan Sandy.

Bagaimana badai tersebut dinamai? Sejarah penamaan badai dimulai ketika masyarakat yang tinggal di Pantai Karibia dihantam badai. Situs geology.com menulis, saat dihantam badai masyarakat Karibia menamakan badai tersebut dengan nama-nama santa, seperti "Badai San Felipe".

Bahkan, ketika dua badai yang menghantam Karibia di tanggal yang sama tapi tahun yang berbeda, masyarakat di sana akan menamakan badai itu, mereka akan menamakan dengan "Badai San Felipe I" dan "Badai San Felipe II".

Badan Meteorologi Amerika Serikat kemudian juga memberi nama untuk badai yang menghantam negara tersebut. Penamaan didasarkan pada garis lintang dan garis bujur sumber terjadinya badai. Namun pola penamaan ini susah untuk diingat dan dikomunikasikan, sehingga sering terjadi kekeliruan.

Selama perang dunia kedua, ahli cuaca militer yang bekerja di Pasifik memulai penamaan badai dengan nama perempuan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan.

Pada 1953, pola penamaan ala ahli cuaca militer ini diadopsi oleh National Hurricane Center untuk menamakan badai yang bersumber di Samudera Atlantik. Sejak saat itu, penamaan badai pola ini menjadi lebih mudah dan mampu meningkatkan kepedulian publik terhadap ancaman badai.

Di tahun 1978, para ahli cuaca yang memantau badai di Timur Laut Pasifik mulai memberi nama badai dengan nama lelaki. Pada 1979, ahli cuaca menamakan badai di Samudera Atlantik dengan nama orang laki-laki.

Saban tahun ada 21 nama yang dipersiapkan untuk badai, yang dimulai dengan alfabet yang berurutan. Namun alfabet Q, U, X, Y, dan Z tidak digunakan.

Badai yang terjadi pada awal tahun diberi nama dengan huruf awalnya "A" dan yang kedua "B", begitu seterusnya.

World Meteorological Organization telah mempersiapkan enam daftar nama badai yang terjadi di Atlantik pada 2012-2018. Enam daftar ini berlaku lagi untuk enam tahun mendatang.

Badai Sandy yang terjadi di penghujung Oktober 2012 ini merupakan badai ke 18 yang terjadi akibat siklon tropis di Atlantik. Sebelumnya, badai yang telah terjadi di antaranya Alberto, Beryl, Debby, Ernesto, Oscar, Nadine, dan Rafael.

Tahun depan, World Meteorological Organization telah mempersiapkan nama Andrea, Barry, Chantal, Erin, Ingrid, Lorenzo, Melissa, Olga, Pablo, Rebekah, Wendy (serta beberapa lainnya) untuk badai yang diperkirakan akan terjadi di laut Atlantik.

"Badai tropis" yang diberi nama adalah yang kecepatan anginnya mencapai 39 mil per jam, misal "Tropical Storm Fran". Jika badai dengan kecepatan angin 74 mil per jam yang disebut dengan hurikan, maka namanya adalah "Hurricane Fran". [Fakhrurradzie Gade/geology.com]

Android 4,2, Si Jelly Bean yang Makin Manis


BADAI Sandy yang tengah melanda New York tak menyurutkan niat Google untuk meluncurkan sistem operasi Android terbaru. Bertempat di New York, pada Senin (29/10) Google memperkenalkan Android versi 4,2 yang masih dinamakan dengan Jelly Bean.

Pengenalan Android baru ini berbarengan dengan peluncuran smartphone Nexus 4 dan tablet Nexus 10. Kedua produk baru ini akan menggunakan sistem operasi Android 4,2. Nexus 4 merupakan telepon pintar kerjasama Google dengan vendor asal Korea Selatan, LG. Sedangkan Nexus 10 yang diproduksi Google bareng Samsung, merupakan suksesor Nexus 7 bikinan Asus.

Google mengklaim Android Jelly Bean 4,2 tampil lebih cepat, cantik, dan mudah. Sejumlah fitur baru telah dibenamkan untuk membuat Jelly Bean 4,2 bersaing dengan sistem operasi saingan mereka, semisal iOS 6 Apple dan Windows Mobile 8 Microsoft.

Di Android 4,2, Google menambah fitur Photo Sphere, yang memungkinkan kamera menjepret foto 360 derajat. "Jepret atas, bawah, dan sekeliling Anda," tulis Google di situs android.com.

Lihat video demo Photo Sphere di bawah ini yang dibuat oleh Director of Product Management Android Hugo Bara menggunakan Nexus 4.



Hasil jepretan Photo Sphere bisa diunggah langsung ke Google+ atau dishare dengan mudah ke surel, Twitter, Facebook, atau situs jejaring sosial lainnya. Nah, dengan Photo Sphere pula, Anda bisa membuat foto 360 derajat layaknya Street View di Google Maps.

Keyboard di Android 4,2 ini juga dibekali dengan "Gesture Typing" yang --menurut Google-- akan memudahkan dalam penulisan pesan. "Cukup gerakkan jari ke huruf yang ingin diketik dan angkat setelah setiap kata."

Sisi lain yang menarik adalah fitur multiple user. Jadi, kini Anda tidak perlu khawatir lagi berbagi penggunaan tablet dengan orang lain. Sebab, mereka bisa login dengan user tersendiri.

Setiap pengguna tablet, melalui fitur ini, mempunyai homescreen, widget, background, aplikasi, dan game tersendiri. Anda bisa memberikan setiap orang ruang mereka sendiri. Kemampuan multitasking juga semakin membaik melalui Android 4,2 ini.

Sebenarnya, fitur ini telah diperkenalkan Sony di Xperia Tablet S yang berjalan di Android 4,0 Ice Cream Sandwich.

Google menjanjikan Android 4,2 berjalan lebih cepat dan lembut dibandingkan dengan versi sebelumnya. Kemampuan grafis yang lebih bagus dan perpindahan antaraplikasi yang sangat cepat.

Lihat video demo berikut ini.



Android 4,2 Jelly Bean yang makin apik ini akan bisa dinikmati seiring dengan dijualkan Nexus 10 di pasar Amerika Serikat pada 13 November mendatang. []

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting