Minggu, April 17, 2005

GAM-RI Hasilkan Sejumlah Kesepakatan

Reporter: AK-1 - Jakarta

Jakarta, Acehkita. Perundingan antara utusan Pemerintah RI dan GAM di Helsinki babak III, berakhir Sabtu (16/4), dengan menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Fasilitator dan mediator dari Consultative Management Initiative (CMI) Presiden Martti Ahtisaari dalam konferensi pers usai perundingan mengundang kedua belah pihak untuk kembali bertemu di Helsinki pada 26-31 Mei mendatang. “Kedua belah pihak memutuskan untuk kembali berdialog,” kata Ahtisaari kepada sejumlah wartawan dalam konferensi pers di Depertemen Komunikasi dan Budaya Kementrian Luar Negeri, Sabtu (16/4) pukul 15.00 waktu Finlandia.

Menurut mantan presiden Finlandia, perundingan yang dilaksanakan dalam suasana yang positif dan membangun ini, mampu menghasilkan beberapa kesepahaman sebagai kerangka dalam melanjutkan perundingan lanjutan.

Beberapa kesepahaman yang dimaksud adalah, kedua belah pihak sepakat untuk mencari penyelesaian secara permanen dan menyeluruh. “Dengan kejujuran semua pihak,” kata Ahtisaari.

Para pihak yang bertikai juga akan menetapkan kerangka kerja untuk struktur administrasi lokal untuk Aceh, selain berjanji akan mengeksplorasi format untuk partisipasi politik dalam pemilihan lokal.

Martti Ahtisaari juga mengatakan, kedua pihak sepakat mencari konsep mendetail tentang pemberian amnesti kepada anggota GAM. Namun, tidak disebutkan bagaimana dengan nasib perunding GAM dan tahanan serta narapidana politik (tapol/napol) yang kini ditahan di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan di Pulau Jawa.

Di sisi lain, GAM dan RI menyambut baik kemungkinan organisasi regional untuk memantau komitmen yang telah dicapai kedua belah pihak dalam perundingan Helsinki III ini.

Pada poin selanjutnya, para pihak sepakat untuk meningkatkan keterbukaan dalam pengumpulan dan alokasi anggaran antara Pemerintah Pusat dan Aceh. Di poin terakhir, kata Ahtisaari, para pihak sepakat untuk mengontrol kekuatan bersenjata mereka di lapangan selama proses perundingan ini berlangsung. Dalam perundingan ini, para pihak membicarakan mengenai gencatan senjata di Nanggroe Aceh Darussalam. [dzie]

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting